BY OKKY ARIFFAN RASYID
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi
persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini kita dituntut
untuk dapat mengembangkan usaha , supaya usaha kita dapat maju dan besar serta
menjadi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri adalah
terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan. Tetapi pada
kenyataanya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai dari nol
besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit .
Banyak hambatan –
hambatan yang dihadapi seperti Pemasaran atau Marketing, tenaga kerja yang ahli
atau terampil, kinerja keuangan usaha yang buruk , dan sebagainya. Tetapi
hambatan - hambatan itu semua dapat diatasi dengan cara
mengembankan dan menerapkan strategi pengembangan usaha yang baik .
Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau
tenaga kerja yang terampil , tetapi juga harus dibarengi dengan niat dari diri
kita sendiri. Dengan niat yang sungguh – sungguh kita bisa mengembangkan usaha
kita menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh –
sungguh maka sebaliknya usaha akan kita akan bangkrut. Cara lain yang harus
dilakukan untuk dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan
pendidikan meningkatkan keahlian kepada pengusaha ( wirausaha) seperti memberi
pelatihan workshop tentang pengembangan usaha , dan sebagainya. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih kepada
pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik.Dan perlu diingat bahwa
pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran ( marketing
plan ) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha kecil maupun besar harus
mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan usahanya .
Di dalam marketing plan itu dimuat hal- hal sebagai berikut seperti analisa
situasi , tujuan pemasaran , anggaran pemasaran , kontrol / pengawasan terhadap
pemasaran dan lain sebagainya.Berdasarkan latar belakang diatas dapat
disimpulkan bahwa pengembangan usaha yang baik itu dimulai dari diri kita
sendiri walaupun banyak menghadapi kendala – kendala dalam dunia usaha . Dengan
demikian Pengembangan usaha yang baik tidak lepas dari masukan atau
informasi – informasi yang sifatnya membangun untuk pengusaha
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun
permasalahan yang akan di bahas oleh
pemakalah kali ini adalah :
1. Apa itu Marketing
dan bagaimana kegiatan Maketing itu berlangsung?
2. Apa kiat-kiat
sukses dalam bermarketing?
3, Bagaimana Hubungan
Marketing terhadap perkembangan kewirausahaan ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini , yaitu :
1.Untuk menambah
pengetahuan dan wawasan yang lebih tentang marketing atau pemasaran dalam
pengembanan usaha.
2.Untuk mengetahui
bagaimana cara untuk mengembangkan pemasaran usaha dengan baik .
3. Untuk mengetahui
hal – hal apa saja yang dibutuhkan dalam mengembangkan pemasaran usaha .
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian Marketing
Marketing atau disebut juga
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang
dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,
pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi
dan konsumsi.
Banyak
ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini, antara lain :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang
bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997)[1].
Definisi
pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu,
sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga
diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta,
1996).
2.2 Marketing Mix (bauran)
1. .Pengertian Marketing Mix
Pendapat William J. Stanton dalam bukunya
yang berjudul Fundamental of Marketing.marketing mix merupakan perpaduan dari
empat unsur pokok dari sistem pemasaran. Unsur tersebut terdiri dari Product
(produk), Price (harga), Promotion (promosi) dan Place (tempat). Atau yang
sering disebut dengan 4 P.
2..Konsep Marketing Mix
Untuk lebih mudah dalam memahami unsur-unsur
marketing mix (4 P) adalah dengan membuat pertanyaan, misalkan :
a.Produk / Layanan
1. Apakah produk atau jasa yang diinginkan konsumen?
2. Apakah produk tersebut dapat memberi rasa puas terhadap konsumen?
3. Bagaimana dan di mana konsumen akan menggunakannya?
4. Bagaimana bentuk, ukuran, atau warna yang sesuai dengan keinginan konsumen?
5. Apa yang membedakan produk anda dengan produk milik pesaing anda?
b.Tempat
1. Di mana[2] konsumen mencari produk atau jasa Anda? online? Atau langsung, melalui katalog?
2. Bagaimana anda mengakses dan mengorganisasi sistem distribusi yang tepat ?
3. Apakah Anda perlu menggunakan tenaga penjualan? Atau menghadiri pameran perdagangan? Atau memberikan masukan secara online? Atau kirimkan sampel untuk perusahaan katalog?
c.Harga
1. Berapa nilai dari produk atau jasa yang anda tawarkan kepada konsumen?
2. Apa diskon harus ditawarkan kepada konsumen, atau untuk segmen tertentu dari target pasar?
3. Bagaimana harga produk anda jika dibandingkan dengan produk pesaing?
a.Produk / Layanan
1. Apakah produk atau jasa yang diinginkan konsumen?
2. Apakah produk tersebut dapat memberi rasa puas terhadap konsumen?
3. Bagaimana dan di mana konsumen akan menggunakannya?
4. Bagaimana bentuk, ukuran, atau warna yang sesuai dengan keinginan konsumen?
5. Apa yang membedakan produk anda dengan produk milik pesaing anda?
b.Tempat
1. Di mana[2] konsumen mencari produk atau jasa Anda? online? Atau langsung, melalui katalog?
2. Bagaimana anda mengakses dan mengorganisasi sistem distribusi yang tepat ?
3. Apakah Anda perlu menggunakan tenaga penjualan? Atau menghadiri pameran perdagangan? Atau memberikan masukan secara online? Atau kirimkan sampel untuk perusahaan katalog?
c.Harga
1. Berapa nilai dari produk atau jasa yang anda tawarkan kepada konsumen?
2. Apa diskon harus ditawarkan kepada konsumen, atau untuk segmen tertentu dari target pasar?
3. Bagaimana harga produk anda jika dibandingkan dengan produk pesaing?
d.Promosi
1. Kapan dan dimana anda mulai melakukan penawaran atau promosi ?
2. Media apa yang akan anda gunakan untuk melakukan promosi ?
3. Bagaimana pesaing Anda melakukan promosi mereka?
1. Kapan dan dimana anda mulai melakukan penawaran atau promosi ?
2. Media apa yang akan anda gunakan untuk melakukan promosi ?
3. Bagaimana pesaing Anda melakukan promosi mereka?
Konsep
4P hanyalah salah satu dari daftar bauran pemasaran (marketing mix) yang telah
dikembangkan selama bertahun-tahun. Sebenarnya daftar pertanyaan yang dibuat
diatas adalah kunci bagaimana kita bisa memahami tentang riset pasar,
perencanaan, serta tingkah laku pesaing.
Di
antara model pemasaran lainnya adalah 4C Lauterborn, yang menyajikan
unsur-unsur dari bauran pemasaran dari perspektif pembeli. Unsur 4 C ini
terdiri dari Customer needs and wants (kebutuhan dan keinginan konsumen atau setara
dengan produk), Cost (harga), Convenience (tempat) dan Communication (promosi).
kesimpulan
dari konsep marketing mix. Konsep dasar marketing mix baik 4 P ataupun 4 C
adalah sama, yakni dapat membantu melakukan analisa, perencanaan dan riset
pasar serta tingkah laku pesaing, untuk mengoptimalkan dampak dengan target
pasar anda. Sehingga promosi anda dapat mencapai target kesuksesan.
2.3 Membangun Strategi Pemasaran Usaha Kecil
Permasalahan mendasar yang sering dihadapi
pemilik Usaha Kecil adalah lemahnya penetrasi pasar dan kurang luasnya
jangkauan wilayah pemasaran. Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang
memiliki daya saing yang kuat adalah dengan membangun strategi pemasaran yang
baik dan tepat sasaran. Pemasaran merupakan upaya mengatur strategi dan cara
agar konsumen mau mengeluarkan uang yang mereka miliki untuk menggunakan produk
atau jasa yang dimiliki sebuah perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan
menengah. Dengan strategi pemasaran yang baik posisi usaha kecil dan menengah
menjadi kuat dan patut diperhitungkan dalam kegiatan ekonomi nasional yang
akhirnya membawa keuntungan bagi[3]
usaha tersebut.
Strategi pemasaran
berkaitan dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk
yang akan dijual. Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual harus memiliki
keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu
dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan
dijalankan.
a.Mendefinisikan visi, Misi
dan Tujuan Usaha Kecil
Membangun strategi
pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan tujuan
perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. Visi , misi dan tujuan dimulai
dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan terendah. Di
sinilah letak pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah usaha yang mampu
menggerakan dan mampu memberikan motivasi kepada pelaksana. Dalam konteks usaha
kecil pemimpin usaha biasanya sekaligus pemilik usaha. Visi, misi dan tujuan
ini akan membantu kita menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan
diterapkan. Dengan tujuan yang jelas, strategi pemasaran yang diterapkan
menjadi terukur, apakah sesuai target pemasaran,gagal, perlu penyempurnaan dan
lain-lain.
b.Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil
Selanjutnya setelah
memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu dipertimbangkan beberapa faktor
eksternal atau faktor lingkungan bisnis yang ditekuni. Pemetaan kondisi ini
akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaing kita, sekaligus melihat aspek
mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing. Kebijakan dan aturan
pemerintah juga perlu menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran.
Faktor eksternal menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
menentukan strategi pemasaran karena banyak hal diluar diri kita akan
berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.
c.Memahami Pelanggan
c.Memahami Pelanggan
Konsumen
atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita, maka memahami
konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.Pemahaman
tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah seperti apa
yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam mendisain produk
dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu dilakukan riset
pemasaran. Riset pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang
dilakukan dengan cara survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen
mengenai apa harapan dan keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah
satu cara memahami pelanggan.
d.Menentukan Target Pasar
Menentukan target pasar yang sudah tertentu
merupakan strategi pemasaran agar tidak salah menjual produk pada orang yang
tidak tepat. Salah satu permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk
menentukan segmen pasar dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi
masyarakat kelas menengah atas atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil
sejak awal harus menentukan bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan
menentukan target pasar yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai
tambah yang menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah
inilah yang disebut sebagai differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa
menjadi senjata dalam menghadapi berbagai persaingan.
e.Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil
Setelah peta kondisi eksternal sudah
diperoleh , langkah selanjutnya adalah memikirkan kondisi internal sebuah
usaha, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola perusahaan. Pola
pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering disebut sebagai
strategi 4 P yaitu mengelola produk, harga, saluran distribusi dan promosi
(product, price, place of distrbution, promotion).
f.Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Salah satu kunci membangun strategi pemasaran
adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun
produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan
ditolak. Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu produk
utama dan produk pendukung. Produk utama adalah kegiatan belajar mengajar
dengan segala prosesnya. Karena bukan barang jadi, proses kegiatan belajar
mengajar adalah produk utama yang melibatkan emosi dan perasaan dari peserta
didik sebagai konsumen. Karena itu, agar produk utama ini baik harus diciptakan
pengalaman belajar mengajar yang menyenangkan.
Perusahaan harus menentukan produk apa yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan
agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.
g. Menentukan Harga Produk
g. Menentukan Harga Produk
Setelah menentukan produk apa yang ingin
ditawarkan, selanjutnya adalah menentukan berapa harga yang harus dibayar oleh
konsumen. Harga menjadi sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu
yang menjadi pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan
harga yang pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah menghitung
keseluruhan biaya yang diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen
laba yang ingin diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan
berapa tahun akan balik modal.
Dalam hal distribusi, perlu
juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat akan sampai kepada konsumen.
Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara langsung atau dipercayakan
kepada distributor dan agen untuk penyebarannya. Yang penting adalah bagaimana
produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen.
h.Promosi Produk
h.Promosi Produk
Salah satu faktor yang penting
dalam pemasaran sebagai P yang terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah
usaha-usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan
kepada masyarakat tentang berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai
produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan
variasi yang sangat beragam. Tinggal bagaimana para pengelola melakukan
berbagai promosi kreatif sesuai dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang
disediakan. Membuat kemasan produk yang baik dan menarik merupakan salag satu
bentuk promosi yang cukup baik dan efektif.
Bentuk promosi yang paling
tradisional adalah iklan. Iklan adalah pemasangan informasi produk di berbagai
media dan penerbitan mulai dari koran, majalah, tabloid, televisi, dan juga
radio. Iklan memang efektif menjangkau khalayak yang luas, tetapi dari sisi
biaya memang membutuhkan anggaran yang besar. Jika terasa bahwa biaya iklan di
media massa cukup besar, bisa dicoba bentuk lain yaitu dengan brosur, leaflet,
dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah di mana konsumen berada.
Dengan demikian, informasi lengkap tetap bisa didapatkan oleh target konsumen
kita.
Cara lain yang efektif
adalah melalui promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) di mana satu orang
memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang
baik dari produk atau jasa yang digunakan. Promosi ini sangat efektif karena
biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun
teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.
Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam
perusahaan tidak bisa berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan
faktor kualitas sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik,
ditambahkan komunikasi yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan
dengan baik.
2.4 Strategi Pemasaran
Berikut 5 unsur Strategi Pemasaran ,
khususnya tips bagi pemula:
1. Penentuan Pasar
Pasar itu begitu luas sehingga
pengusaha harus memilih, pasar mana saja yang akan dilayani, semua ini agar fokus.
Dimulai dari Segmentasi pasar, yaitu upaya2 untuk mengelompokan pasar, hal ini
untuk mempermudah bagaimana kita memperlakukan pasar. Misal kita akan
membidik segmentasi ibu2 maka kita siapkan iklan di Majalah Femina,
Tablid Bunda.
2. Perencanan Produk
Karena segmen Ibu2 maka bungkus produk
dan promosi lebih soft, cerah dengan nuansa ping dan ungu, lalu bahasa
yang digunakan dalam kemasan dan manual tidak harus rumit namun
bahasa yg mudah dimengerti. Kemudian karena segmen ibu2, maka produk harus
mudah digunakan, simple dan tidak butuh perawatan yang pelik/rumit, semua ini
demi persepsi dari ibu2 terhadap produk.
3. Manajemen Harga
Manajemen harga adalah bentuk upaya
yang paling startegis dalam mengawali persaingan, bisa berawal perhitungan yang
matang secara internal kemudian dibandingkan dengan pesaing.Manajemen harga ini
bisa diawali dengan cara sederhana, harga ketika promosi, harga eceranm harga
agen/reseller dan lain-lain
4. Distribusi
Distribusi merupakah bagian dari
strategi marketing sehingga ada 3 pihak yang akan dipuaskan, pertama produsen,
kedua agen/reseller, ketiga konsumen. Nah dari distribusi ini jika anda
pengusaha toko online maka bisa menentukan pihak ketiga dalam pengiriman2
barang yang terjamin dengan baik dan asuransi yang jelas. Distribusi adalah
layanan yang bisa dirasakan dampaknya oleh semua pihak karena dengan
menggunakan rantai-rantai/jalur.
5. Komunikasi dan Promosi
Dalam komunikasi ini
menjadi lini yang patut disusun dengan baik karena ini yang akan
menjadi awal pertemuan atau awal hubungan berupa informasi2. Komunikasi
ini meliputi pemasaran, sistem publikasi, promosi penjualan, hubungan relasi,
penjualan langsung, pembentukan media pendukung
.
2.5 KONSEP PENGEMBANGAN
USAHA
Pengembangan usaha
adalah ” Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan
potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang
pertumbuhan usaha “ .
Sedangkan untuk usaha
yang berskala besar dan mapan , terutama di bidang teknologi industri yang
terkait “Pengembangan usaha” istilah yang sering mengacu pada pengaturan dan
mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan yang lain, perusahaan pihak
ketiga.
Dalam hal ini
perusahaan dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian , teknologi atau kekayaan
intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti,
menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan
bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas
pembiayaan, akuisisi / divestasi teknologi, produk, dan lain – lain
.
2.6 DEFINISI PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang
peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang
prtumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi
dari peluang pertumbuhan usaha.
Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering
mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan
yang lain.
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:
Mahmud Mach Foedz
Perkembangan
usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi
untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Brown dan Petrello
Pengembangan
Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan
masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil
memperoleh laba.
Steinford
Pengembangan Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg
diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak
memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak
memiliki surat izin tempat usaha.
Hughes dan Kapoor
Pengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg terorganisasi
untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.
Mussleman dan Jackson
Pengembangan usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan
dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk
terlibat dalam aktivitas tersebut.
BAB III
ANALISA
DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis
Wirausaha
(entrepreneur) pada dasarnya
adalah motor penggerak kegiatan produksi. Kegiatan produksi berjalan karena
adanya gagasan, upaya, dan motivasi untuk mendapatkan manfaat sekaligus
bersedia menanggung resiko dari para wirausaha ini. Meskipun sama-sama manusia,
wirausaha tentu berbeda dengan tenaga kerja. Tenaga kerja pada dasarnya
hanyalah alat produksi yang hanya menjalankan produksi sebagaimana fungsinya.
Dalam pengertian fungsional tenaga kerja mungkin dapat diganti dengan mesin,
tetapi hal ini tidak dapat dilakukan terhadap seorang wirausahawan.
Setelah melakukan penelitian Marketing dan
Pengembangan Wirausaha didapat data hasil penelitian yang dilakukan.
Wirausaha
adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi
perusahaan yang bebas.Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan
di perekonomian,sehingga wiarausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan
untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Pada Marketing,strategi marketing sehingga
ada 3 pihak yang akan dipuaskan, pertama produsen, kedua agen/reseller, ketiga
konsumen.Marketing mix merupakan perpaduan dari empat unsur pokok dari sistem
pemasaran. Unsur tersebut terdiri dari Product (produk), Price (harga),
Promotion (promosi) dan Place (tempat). Atau yang sering disebut dengan 4 P.Di antara model pemasaran lainnya adalah 4C Lauterborn, yang
menyajikan unsur-unsur dari bauran pemasaran dari perspektif pembeli. Unsur 4 C
ini terdiri dari Customer needs and wants (kebutuhan dan keinginan konsumen atau setara dengan produk), Cost (harga), Convenience (tempat) dan
Communication (promosi).
Membangun strategi pemasaran perlu
dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan
dijalankan. Pada akhirnya dari marketing yang baik akan menimbulkan
perkembangan wirausaha yang baik pula
3.2 Pembahasan
Pengembangan Usaha adalah
Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial,
dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang prtumbuhan usaha, tetapi tidak
termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan
usaha.Sedangkan untuk usaha yang besar terutama di bidang teknologi industri Pengembangan Usaha adalah istilah yang sering
mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan
yang lain.
Cara Pengembangan Usaha
1. Fokus pada satu produk atau jasa, lalu pasarkan, promosikan, jual ,
lakukan tindakan apapun untuk meningkatkan penjualan. Walaupun ada hasrat untuk
melakukan bisnis dengan menjual multi produk atau multi jasa untuk memenuhi
kebutuhan pasar, namun seringkali focus pada satu atau dua produk dan
melakukannya dengan sangat baik akan mengurangi risiko dan lebih menguntungkan.
2. Kembangkan lini produk untuk melengkapi produk dan jasa yang sudah ada.
Pada saat produk anda terbukti banyak pembelinya, jangan lalai untuk mengambil
peluang dari produk yang relevant untuk mendiversifikasi lini produk. Hal ini
tidak saja akan memberikan variasi produk, tapi juga akan menarikan bagi
pembeli retail yang bertipe suka mengkonsumsi produk yang beragam namun masih
satu lini.
3. Carilah Cara untuk meningkatkan penjualan kepada pelanggan yang sudah
pernah mencoba produk anda. Akan lebih murah untuk melakukannya. Walaupun kamu
tidak dapat mengembangkan lini produk, kamu dapat meningkatkan pendapatan
dengan cara Volume Discount. Contoh : membeli satu dapat dua, kartu discount
kunjungan. Teknik ini dapat juga di gunakan pada Home Based Business.
4. Mulailah untuk memperkerjakan seseorang, karyawan partimer, kontraktor
independent, pegawai lepasan (freelancer) ataupun keluarga. Hal ini bukan saja
akan meringankan casflow dengan cara menyesuaikan biaya dengan level pekerjaan
yang ada, namun juga dapat menggunakan tenaga kerja yang berkompeten, yang
mungkin kamu tidak sanggup memperkerjakan secara full time.
5. Membuat website untuk mengiklankan perusahaan secara online. Sekarang
tidak perlu lagi membuka took untuk menjaring pelanggan retail. Untuk pemasar
produk special: buku2 langka dan barang-barang koleksi, Toko online akan
membawa kamu untuk memperoleh jutaan pelanggan tanpa membayar sewa, utility dan
koleksi-koleksi tak berharga. Pengembangan website sendiri dengan hanya
Rp.300.000 per bulan tanpa pengetahuan teknis. Perusahaan yang membantu anda
untuk mendaftarkan Domain Anda akan menyediakan Template Online, Hosting
Website diserver menyediakan beberapa alamat email.
6. Join dengan pemilik bisnis lain untuk mempromosikan bisnis anda.
Berpartner dengan pemilik bisnis yang masih related adalah salah satu tehnik
marketing yang termurah dan termudah.
7. Mulai memasarkan ke pasar yang lain. Bila target pelanggan kamu adalah
remaja, mulailah arahkan kepada mahasiswa. Kalau target market anda adalah ibu-ibu pekerja. Strategi yang lain adalah dengan menggunakan
produk berorientasi retail dan menjualnya secara wholesale. Contoh, Catering
yang menjual makanan ringan misalnya menjual kue-kue kering dan basah, dan
dapat menghubungi perusahaan kue local untuk menjual kepadanya secara
wholesale. Walaupun harga yang ditetapkan lebih murah, namun akan memperoleh
pendapatan yang lebih konsisten.
8. Carilah cara baru dan berbeda untuk memasarkan bisnis anda melalui Email
Newsletter atau menjadi pembicara tamu atau pembicara di suatu instansi. Pada
dasarnya memasarkan bisnis tidak perlu menggunakan media yang membutuhkan biaya
mahal untuk memasang iklan, kita dapat menggunakan Teknologi Informasi yang
mulai berkembang diantaranya seperti Blog, informasi melalui Face Book, dan
lain-lain.
9. Kembangkan ke lokasi lain. Ini bisa dengan menyewa Virtual office di
Pusat Bisnis atau Menyewa bersama pemilik UKM lainnya. Ada peluang untuk
mendirikan kantor sementara, ketika anda membutuhkan suatu pengembangan
tertentu. Seperti menyewa Temporary Office dll.
10.Pertimbangkan untuk mengembangkan bisnis anda dengan jalan Waralaba atau
Peluang Bisnis.
Aspek – Aspek Yang Diperhatikan Dalam Mengembangkan Usaha
Pengembangan usaha
yang terdiri dari aspek strategi , manajemen pemasaran, dan penjualan, seperti
:
1.Aspek strategi
a.Meneliti jenis
usaha baru dengan penekanan pada mengidentifikasi kesenjangan (yang ada dan /
atau diharapkan) oleh konsumen .
b.Menciptakan pasar
baru .
c.Menciptakan produk
baru dengan karakteristik yang menarik konsumen
2.Aspek manajemen pemasaran
a.Menembus dan
menguasai pangsa pasar .
b.Mengolah situasi /
peluang pasar yang ada dengan teliti.
c.Memasarkan produk
dengan jaringan yang luas seperti impor produk ke luar negeri.
d.Membuat strategi
pemasaran yang dapat membuat konsumen membeli produk kita , seperti memasang
iklan , brosur, dan lain-lain.
3.Aspek penjualan
a.Memberikan saran
tentang perancangan dan menegakkan kebijakan penjualan dan proses tindak lanjut
penjualan .
b.Banyak volume
produk yang akan dijual.
IV . Masalah-masalah
dalam suatu Pengembangan Usaha
Adapun analisa masalahnya adalah
1. Faktor kurangnya permodalan.
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu
unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan
menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup,
yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas,
sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit
diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh
bank tidak dapat dipenuhi
2. Kesulitan dalam pemasaran
produk .
Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya penyimpana
prodik di gudana atau over produk. Sehingga tidak ada pemasukkan bagi si
pengusaha.
3. Persaingan usaha yang semakin
ketat .
Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha bersaing dengan
pengusaha lainnya , hal ini jika tidak diantisipasi maka pengusaha yang kalah
bersaing akan mengalami gagal produk .
4. Kesulitan bahan baku .
Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam proses
pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan dipastikan secara
perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.
5. Kurangnya keahlian teknis dan
tenaga ahli.
Seorang enterpreneur
membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk mengembangkan perusahaannya. Untuk
itu, seorang enterpreneur harus terus berinvestasi pada manusia untuk
membesarkan perusahaan.
Ia mencontohkan PT
Astra International Tbk. Astra fokus dalam manajerial sumber daya manusia,
sehingga apa pun bisnis Astra, dapat berkembang. "Awalnya, Astra hanya
bisnis perakitan mobil. Tapi, sekarang bisnisnya di mana-mana, dari sawit
hingga air bersih," kata Poltak dalam Enterpreneur Festival di Jakarta,
Jumat 22 Juni 2012.
6. Pemasaran
Bargaining Power
pengusaha kecil dalam berhadapan dengan pengusaha besar selalu lemah, utamanya
berkaitan dengan penentuan harga dan system pwmbayaran, serta pengaturan tata
letak produk usaha kecil di department store dan supermarket.
Asosiasi pengusaha
atau profesi belum berperan dalam mengkoordinasi persaingan tidak sehat antar
usaha sejenis.
Informasi untuk
memasarkan produk di dalam maupun di luar negeri masih kurang, misalnya tentang
produk yang diinginkan, siapa pembeli, tempat pembelian atau potensi pasar,
tata cara memasarkan produk serta tender pekerjaan utamanya pada usaha jasa.
7. Bahan
Baku
Supply bahan baku
kurang memadai dan berfluktuasi, antara lain karena adanya kebijakan ekspor dan
impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang menguasai bahan baku,keengganan
pengusaha besar untuk membuat kontrak dengan pengusaha kecil
Harga bahan baku
masih terlalu tinggi dan berfluktuasi karena struktur pasar bersifat
monopolistik atau dikuasai pengusaha pasar.
Kualitas bahan baku
rendah, antara lain karena adanya standardisasi dan manipulasi kualitas bahan
baku.
Sistem pembelian
bahan baku secara tunai menyulitkan pengusaha kecil, sementara pembayaran
penjualan produk umumnya tidak tunai.
8. Teknologi
Tenaga kerja terampil
sulit diperoleh dan dipertahankan, antara lain karena lembaga pendidikan dan
pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga terampil yang sesuai dengan
kebutuhan pengusaha kecil.
Akses dan informasi
sumber teknologi masih kurang dan tidak merata, sedangkan upaya penyebarluasan
masih kkurang gencar.
Spesifikasi peralatan
yang sesuai dengan kebutuhan (teknologi tepat guna) sukar diperoleh.
Lembaga independent
belum ada dan belum berperan, khususnya lembaga yang mengkaji teknologi yang
ditawarkan oleh pasar kepada pngusaha kecil, sehingga teknologi ini tidak dapat
dimanfaatkan secara optimum.
Peranan instansi
pemerintahan, non pemerintahan dan perguruan tinggi dalam mengidentifikasi,
menemukan, menyebarluaskan dan melakukan pembinaan teknis tentang teknologi
baru atau teknologi tepat guna bagi pengusaha kecil masih kurang intensif.
9.Manajemen
Pola manajemen yang
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan usaha sulit ditmukan, antara
lain karena pengetahuan dan manajerial skill pengusaha kecil relative rendah.
Akibatnya, pengusaha kecil belum mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.
Pemisahan antara
manajemen keuangan perusahaan dan keluarga atau rumah tangga belum dilakukan,
sehingga pengusaha kecil mengalami kesulitan dalam mengontrol atau mengatur
cash flow, serta dalam membuat perencanaan dan laporan keuangan.
10.
Birokrasi
Perizinan tidak
transparan, mahal, berbelit-belit, diskriminatif, lama dan tidak pasti, serta
terjadi tumpang tindih vertical (antara pusat daerah) dan horizontal (antar
instansi daerah). Penegakan dan pelaksanaan hukum dan berbagai
ketentuan masih kurang serta cenderung kurang tegas. Pengusaha kecil
dan asosiasi usaha kecil kurang dilibatkan dalam perumusan kebijakan tentang
usaha kecil. Pungutan atau biaya tambahan dalam pengurusan perolehan
modal dari dana penyisihan laba BUMN dan sumber modal lainnya yang cukup
tinggi. Mekanisme pembagian kuota ekspor tidak mendukung busaha kecil
untuk mampu mengekspor produknya. Banyak pungutan yang seringkali tidak
disertai dengan pelayanan yang memadai.
11.
Infrastruktur
Listrik, air dan
telepon bertarif mahal dan sering menghadapi gangguan disamping pelayanan
petugas yang kurang baik.
Kurangnya prasarana
yang memadai seperti jalan, listrik, telepon, air, serta fasilitas penanganan
limbah dan gangguan.
12.
Kemitraan
Kemitraan antara
usaha kecil dan usaha menengah dan besar dalam pemasaran dan sistem pembayaran,
baik produk maupun bahan baku, dirasakan belum bermanfaat.
Kemitraan antara
usaha kecil dengan usaha menengah dan besar dalam transfer teknologi masih
kurang.
13.
Pengembangan Produk
Poltak menjelaskan,
banyak pebisnis pemula salah dalam menentukan bisnis yang akan diterjuni.
Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang tidak dibutuhkan
masyarakat. Ia memberi saran agar membuat produk "demand driven",
yaitu produk-produk yang dibutuhkan masyarakat.
Poltak mencontohkan
bagaimana Hewlett-Packard terus meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan
masyarakat, karena adanya masukan dan saran dari masyarakat. Pengembangan
produk penting untuk keberlangsungan perusahaan.
BAB
III
KESIMPULAN
1. Marketing atau disebut juga
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang
dan jasa
2. Marketing.marketing mix merupakan perpaduan
dari empat unsur pokok dari sistem pemasaran. Unsur tersebut terdiri dari
Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi) dan Place (tempat). Atau
yang sering disebut dengan 4 P
3. Marketing merupakan unsur utama dalam berkembangnya wirausaha tanpa
adanya ,marketing wirausahaan tidak akan pernah berkembang
4. Pengembangan usaha adalah ” Tugas dan proses persiapan
analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan
pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang
strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha “ .
DAFTAR PUSTAKA
• Hasan, Masud, Sukses Bisnis Modal Dengkul,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. IV, 2005
• Kasmir, S. E, M. M,
Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006
• Anoraga, Pandji dan Sudantoko, H. Djoko. 2002. Koperasi,
Kewirausahaan, dan Usaha Kecil.Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
• Dewanti, Retno.2008. Kewirausahaan.Jakarta.Mitra Wacana
Media. • Fathonah,Nur Ayani.2013.Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap
Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI Pada Jurusan Akuntansi Di SMK Negeri I
Bandung TahunAjaran 2012/2013.
• Candra, Purdi E., Menjadi Interpreneur
Sukses, PT Grasindo, Jakarta, 2001
• Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005
• Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005
[1] Marketing atau disebut juga Pemasaran mengutip
dari buku ‘Kiat sukses berwirausaha’
karangan Drs. Sirod Hantoro M.Sie diterbitkan Adicita Karya Nusa Yogyakarta tahun 2005
[2] Marketing Mix di
kutip dari internet dengan alamat www.bukukita.com
› ... › Ekonomi dan
Manajemen › Marketing dahsyat nya marketing mix
[3] Dalam buku karangan Masud Hasan, Sukses Bisnis
Modal Dengkul, yang di terbitkan Pustaka
Pelajar,di Yogyakarta, tahun 2005 banyak di bahas menegenai strategi pemasaran