Tugas kelompok 9
SIKLUS CARNOT Dan REVERSIBILITAS
Disusun
Oleh:
Dewi ningsih :1111090037
Helda yanti :11110900
Ratna sari :11110900
Dosen Pembimbing :
Ahmad Isnaini,M.Ag
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur marilah kita haturkan kepada Allah SWT, karena atas karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini .Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita yaitu nabi besar Muhammad Saw ,dan insyaalah
melimpah kepada kita selaku umatnya.
Makalah
ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika ,sekaligus membahas
materi mengenai proses reversibel dan ireversibel,siklus carnot dan skala
temperatur termodinamika.penyusun berharap dengan adanya makalah ini dapat
membantu pemahaman pembaca mengenai termodinamika.Dan penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Tak
ada gading yang tak retak,tak ada sesuatu
didunia
yang sempurnrna.
Untuk
itu penulius menyadari banyaknya kekurangan dalam pembuatan laporan ini,oleh
sebab itu krtik dan saran yang membangun sangat di harapkan.Semoga laporan ini
bermanfazt bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.
Bandar
lampung ,2 oktober 2 012
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL .......................................................................
KATA
PENGANTAR .......................................................................
DAFTAR
ISI .......................................................................
BAB
1 .......................................................................
1.1 Latar
Belakang .......................................................................
1.2 Rumusan
Makalah.
..................................................................
Bab
11 PEMBAHASAN ......................................................................
2.1 Pengertian proses reversibel dan
irreversibel ...........................
2.2 Siklus carnot dan prinsinya dan
mesin kalor carnot.................
2.3 Skala temperatur termodinamika
..............................................
2.4 Mesin pendingin dan pompa panas
carnot ...............................
BAB
111 PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari termodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang
memusatkan pada energi terutama energ i panas. Dan transformasinya.
Hukum
termdinamika 1 menyatakan energi adalah kekal yaitu tidak dapat di ciptakan dan
tidak dapat dimusnakan .Enegi munkin saja bisa berubah,perubahan bentuk energi
hanya dapat berlangsung dalam satu arah.proses yang tidak dapat dibalik arahnya
dinamakan proses irreversibel sedangkan proses yang dapat dibalik
arahnya disebut proses reversibel.
BAB
11
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian proses reversibel dan irreversibel
Proses
reversibel didefinisikan sebagai sebuah proses yang dapat dibalik tanpa
meningggal jejak pada lingkungan. Atau dengan kata lain, sebuah proses yang
jika dibalik akan melalui lintasan yang sama.Sedangkan proses irreversibel
adalah proses yang tidak dapat dibalik arahnya .
2.2
Siklus carnot dan prinsipnya dan mesin kalor carnot
,
A.Siklus
Carnot
Siklus
adalah suatu rangkaian sedemikian rupa sehingga akhirnya kembali pada keadaan
semula.siklus termodinamika melibatkan proses isotermal,isobarik,
isokhorik.sistem menjalani proses isotermal dari keadaan A sampaB,kemudian
menjalani proses isobarik untuk mengubah sistem keadaan B ke keadaan C.Akhirnya
proses isokhorik membuat sistem kembali ke keadaan awalnya.
Apabila siklus tersebut berlangsung
terus menerus,kalor yang diberikan dapat diubah menjadi usaha mekanik.Tetapi
tidk semua kalor dapat di ubah menjadi usaha .secara matemati dapat ditulis :
Wn RT In
- P (v2-v1 )
Usaha
bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jam.dan
sebaliknya .Perubahan energi dalam 𝞓U
untuk satu siklus dengan nol.karena keadaan awal sama dengan keadaan akhir.
Sedangkan
siklus carnot adalah sebuah siklus yang pertama kali dikemukakan oleh Sadi
Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis. Mesin teoritis yang
menggunakan siklus Carnot disebut dengan Mesin Kalor Carnot. Siklus Carnot yang
dibalik dinamakan dengan siklus Carnot terbalik dan mesin yang menggunakan
siklus carnot terbalik disebut dengan Mesin refrigerasi Carnot.
Seorang
insinyur berkebangsaan perancis,Nicolas Leonardi Sadi Carnot,memperkenalkan
metode baru untuk meningkatkan efesiensi suatu mesin berdasarkan siklus
usaha.Metode efesiensi inilah yang dikenal Siklus Carnot .siklus Carnot terdiri
atas 4 proses, yaitu dua proses
isotermal dan dua proses adiabatik .
Urutan
proses pada siklus Carnot adalah sebagai berikut :
1.
Ekspansi isotermal reversibel.
2.
Ekspansi adiabatis reversibel
3.
Kompresi isotermal reversibel
4.
Kompresi adiabatis reversible
WAB
Pemuaian
W DA isotermal WDA
Q
1
Pemampatan pemuaian
Adiabatik WCD adiabatik
Pemampatan
isotermal
Q1
Sklus carnot
Berdasarkan
gambar di atas di jelaskan sebagai berikut :
1.
Proses AB adalah proses isotermal pada
suhu T1.Sistem menyerap kalor
2.
Q1
dari reservoir suhu T1 dan melakukan usaha WAB.
3.
Proses BC adalah pemuaian adiabatik.
4.
Proses CD adalah pemampatan isotermal pada
suhu T2 pada proses
ini sistem menerima
usaha WCD dan melepas kalor Q2.
5.
Proses DA adalah pemampatan
adiabatik.Selama proses ini suhu sistem
naik dari T2 menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Siklus
carnotmerupakan dasar dari mesin ideal yaitu mesin yang memiliki
efesiensi tertinggi yang selanjutnya disebut mesin
carnot .Proses siklus
carnot menerima kalor Q1 dari
reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas
kalor Q2 ke reservoir bersuhu
rendah T2.Maka usaha yang
dilakukan sistem menurut hukum 1 termodinamika adalah sebagai berikut :
Q = ∆U + W
Q1-
Q2 =0 +W
W
=Q1 –Q2
Dalam menilai kinrja suatu
mesin,efesiesi merupakan suatu faktor yang penting.Untuk mesin kalor, efesiensi
mesin ( Ƞ ) ditentukan dari perbandingan usaha yang dilakukan terhadap kalor
masukan yang di beriakn.Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Ƞ =
x
100% =
x
100% =1-
x 100%
Untuk siklus Carnot berlaku hubungan
=
,Sehingga efesiensi mesin carnot dapat
dinyatakan sebagi berikut :
Ƞ = 1-
x
100%
Keteranagn :
Ƞ : efesiensi mesin carnot
T1 :Suhu resevoir tinggi
(K)
T2 :Suhu reservoir rendah
(K)
Efesiensi mesin carnot merupakan
efesiensi yang paling besar karena merupakan mesin ideal.Untuk mendapatkan
efesiensi sebesar 100%,suhu tandon T2 harus = 0 K. Oleh sebab itu
mesin ini reversibel. Sedangkan kebanyakan mesin biasanya mengalami proses
irreversibel (tak terbalikan ).
B.Prinsip Carnot
Hukum termodinamika kedua meletakkan pembatasan pada
operasi peralatan siklus seperti yang diekspresikan oleh Kelvin-Plank (adalah
tidak mungkin untuk sebuah alat/mesin yang beroperasi dalam sebuah siklus yang
menerima panas dari sebuah reservoir tunggal dan memproduksi sejumlah kerja
bersih) dan Clausius (adalah tidak mungkin membuat sebuah alat yang beroperasi
dalam sebuah siklus tanpa adanya efek dari luar untuk mentransfer panas dari
media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi). Sebuah mesin kalor
tidak dapat beroperasi dengan menukarkan panas hanya dengan reservoir tunggal,
dan refrigerator tidak dapat beroperasi tanpa adanya input kerja dari sebuah
sumber luar
Dari
pernyataan diatas dapat diambil
kesimpulan yang berhubungan dengan efisiensi termal dari proses reversibel dan
irreversible
1. Efisiensi sebuah mesin kalor irreversibel selalu
lebih kecil dari mesin kalor reversibel yang beroperasi antara dua reservoir
yangs ama.
2. Efisiensi semua mesin kalor
reversibel yang beroperasi antara dua reservoir yang sama adalah sama.
C.Mesin Kalor Carnot
Sebuah
mesin kalor dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :
1.
Mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi matahari,
furnace bahan bakar, reaktor nuklir, dll).
2.
Mesin kalor mengkonversi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam dalam
bentuk poros yang berputar)
3.
Mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
4.
Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
Mengacu
pada karakteristik di atas, sebenarnya motor bakar dan turbin gas tidak
memenuhi kategori sebagai sebuah mesin kalor, karena fluida kerja dari motor
bakar dan turbin gas tidak mengalami siklus termodinamika secara lengkap.
Sebuah
alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor adalah
pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar dimana
fluida kerja mengalami siklus termidinamika yang lengkap.
Efisiensi
termal dari semua mesin kalor reversibel atau irreversibel dapat
dituliskan sebagai berikut :
Efisiensi=
1-QL/QH
dimana
QH adalah panas yang ditransfer ke mesin kalor pada temperatur TH, dan QL
adalah panas yang diteransfer ke mesin kalor pada temperatur TL.
Hubungan di atas adalah hubungan yang mengacu pada
efisiensi Carnot, karena mesin kalor Carnot adalah mesin reversibel
yang baik. Perlu dicatat bahwa TL dan TH adalah temperatur absolut.
Penggunaan oC atau oF akan sering menimbulkan kesalahan.
Efisiensi termal dari suatu mesin kalor aktual dan
reversibel yang beroperasi pada batas temperatur yang sama adalah sebagai
berikut:
1.
Mesin kalor irreversible, jika efisiensi actual < efisiensi reversible
2. Mesin kalor
reversible jika efisiensi actual = efisiensi reversible
3. Mesin kalor impossible jika efisiensi
actual > efisiensi reversible
Hampir semua mesin kalor mempunyai efisiensi termal
dibawah 40 persen, yang sebenarnya relatif rendah jika dibandingkan dengan 100
%. Tetapi bagaimanapun, ketika performance dari mesin kalor diperoleh tidak
harus dibandingkan dengan 100 persen, tetapi harus dibandingkan dengan
efisiensi sebuah mesin kalor reversibel yang beroperasi diantara batas
temperatur yang sama.
Efisiensi
maksimum sebuah pembangkit tenaga listrik yang beroperasi antara temperatur TH
= 750 K dan TL = 300 K adalah 60 persen jika menggunakan rumus efisiensi mesin
reversibel, tetapi aktualnya hanya sekitar 40 persen. Hal ini sebenarnya tidak
begitu buruk dan hal tersebut masih membutuhkan improvisasi untuk mendekati
efisiensi mesin reversibel.
2.3 Skala
Temperatur Termodinamika
Skala
pada termperatur akan
menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
Satuan dari suhu adalah Kelvin, dan merupakan satuan yang telah ditetapkan sebagai satuan Standar Internasional. Ada beberapa macam skala yang digunakan sebagai satuan dan ukuran yang digunakan termometer dalam mengukur suhu antara lain adalah : Celcius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin, Rankine, Delisle, Newton, dan Rømer. Tetapi yang akan dibahas di dalam makalah tersebut tidak semua skala-skala suhu.
Berikut ini beberapa sejarah penemuan skala-skala termometer yang akan dibahas satupersatu.
Satuan dari suhu adalah Kelvin, dan merupakan satuan yang telah ditetapkan sebagai satuan Standar Internasional. Ada beberapa macam skala yang digunakan sebagai satuan dan ukuran yang digunakan termometer dalam mengukur suhu antara lain adalah : Celcius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin, Rankine, Delisle, Newton, dan Rømer. Tetapi yang akan dibahas di dalam makalah tersebut tidak semua skala-skala suhu.
Berikut ini beberapa sejarah penemuan skala-skala termometer yang akan dibahas satupersatu.
a.SkalaCelcius
Anders Celsius lahir di Uppsala, adalah salah satu dari sejumlah besar .ilmuwan (semua yang terkait) yang berasal dari Ovanåker di provinsi Hälsingland. Celcius, yang dikatakan telah sangat berbakat dalam matematika sejak usia dini, diangkat menjadi profesor astronomi pada tahun 1730. Dia memulai “grand wisata”, yang berlangsung selama empat tahun, pada 1732, dan ia kunjungi selama tahun-tahun ini hampir semua european observatorium terkenal hari, di mana ia bekerja dengan banyak astronom terkemuka abad ke-18. Celcius ‘partisipasi dalam ekspedisi ini membuatnya terkenal dan penting dalam upaya untuk menarik perhatian pihak berwenang di Swedia menyumbang sumber daya yang diperlukan untuk membangun observatorium modern di Uppsala Dia berhasil, dan observatorium Celsius sudah siap pada 1741, yang dilengkapi dengan instrumen yang dibeli selama perjalanan panjang di luar negeri, terdiri dari alat yang paling modern pada saat itu teknologi.
Pada masa itu ukuran geografis, metereological pengamatan dan lain-lain, tidak dianggap sebagai astronomi hari ini, termasuk dalam pekerjaan seorang profesor astronomi. Dia membawa keluar banyak geografis pengukuran untuk Swedia peta Umum, dan juga salah satu yang pertama untuk dicatat bahwa tanah dari negara-negara nordic perlahan-lahan naik di atas permukaan laut, sebuah proses yang telah berlangsung sejak mencairnya es dari zaman es terbaru. Walaupun ia percaya, bahwa itu adalah air yang menguap.
Untuk dibangun metereological pengamatan ia terkenal di dunianya termometer Celcius, dengan 0 untuk titik didih air dan 100 untuk titik beku. Setelah kematiannya pada 1744 skala terbalik ke bentuk yang sekarang.
b.Skala Fahrenheit
Ada beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya, Gdánsk (Danzig) (-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari. Fahrenheit memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala normalnya menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing dibagi lagi atas 8 sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada 212 °F, berbeda 180 derajat.
Fahrenheit menghendaki agar semua temperatur yang diukur bernilai positif. Karenanya, ia memilih 0 oF untuk temperatur campuran es dan air garam (temperatur terdingin yang bisa dicapai air). Ketika mengukur temperatur titik es dan titik uap, angka yang ditunjukkan pada skala Fahrenheit berupa bilangan pecahan. Akhirnya beliau mengoprek lagi skalanya sehingga temperatur titik es dan titik uap berupa bilangan bulat.Untuk skala Fahrenheit, temperatur titik beku normal air (titik es) dipilih sebagai 32 derajat Fahrenheit (32o F) dan temperatur titik titik didih normal air (titik uap) dipilih sebagai 212 derajat Fahrenheit (212o F). Di antara titik es dan titik uap terdapat 180 derajat.
c.SkalaReamur
Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine Ferchault de Reaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Reamur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Reamur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin. Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol, jadi termometer Reamur yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Reamur sejati. Reamur mungkin memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25). Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.
Skala Reamur adalah skala suhu yang dinamai menurut Rene Antoine Ferchault de Reaumur, yang pertama mengusulkannya pada 1731. Titik beku air adalah 0 derajat Reamur, titik didih air 80 derajat. Jadi, satu derajat Reamur sama dengan 1,25 derajat Celsius atau kelvin. Skala ini mulanya dibuat dengan alcohol, jadi termometer Reamur yang dibuat dengan raksa sebenarnya bukan termometer Reamur sejati. Reamur mungkin memilih angka 80 karena dapat dibagi-dua sebanyak 4 kali dengan hasil bilangan bulat (40, 20, 10, 5), sedangkan 100 hanya dapat dibagi 2 kali dengan hasil bilangan bulat (50, 25). Skala Reamur digunakan secara luas di Eropa, terutama di Perancis dan Jerman, tapi kemudian digantikan oleh Celsius. Saat ini skala Reamur jarang digunakan kecuali di industri permen dan keju.
d.SkalaKelvin
Penemu dari skala tersebut adalah Daniel Gabriel Fahrenheit. Fahrenheit was born in 1680the Hanseatic city of Danzig (German).
Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan matematikawan Britania (1824 – 1907). Lahir dengan nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang pertama yang mengusulkan skala mutlak dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin ideal dengan efisiensi mendekati 100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal sebagai hukum kedua termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur
Penemu dari skala tersebut adalah Daniel Gabriel Fahrenheit. Fahrenheit was born in 1680the Hanseatic city of Danzig (German).
Lord Kelvin adalah seorang fisikawan dan matematikawan Britania (1824 – 1907). Lahir dengan nama William Thomson di Belfast. Kelvin adalah orang pertama yang mengusulkan skala mutlak dari suhu. Studinya terhadap teori Carnot (teori tentang mesin ideal dengan efisiensi mendekati 100%) menuntunnya ke ide bahwa kalor tidak pernah berpindah secara spontan dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi, teori ini dikenal sebagai hukum kedua termodinamika.
Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan –273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, molekul-molekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur
e.SkalaNewton
Skala suhu yang diciptakan oleh Isaac Newton sekitar 1700. Ia melakukan percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar 20 titik rujukan suhu mulai dari “udara di musim dingin” sampai “arang yang membara di dapur”. Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar, sehingga ia merasa tidak puas. Ia tahu bahwa banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia menggunakan minyak dan mengukur perubahan volumenya pada titik-titik rujukan suhunya. Ia menemukan bahwa minyak itu memuai 7,25% dari suhu salju meleleh sampai suhu air mendidih. Karena itu ia menempatkan “derajat panas ke-0° pada salju meleleh dan “derajat panas ke-33° pada air mendidih. Ia menyebut alatnya termometer.
Skala suhu yang diciptakan oleh Isaac Newton sekitar 1700. Ia melakukan percobaan-percobaan dengan meletakkan sekitar 20 titik rujukan suhu mulai dari “udara di musim dingin” sampai “arang yang membara di dapur”. Pendekatan ini dianggapnya terlalu kasar, sehingga ia merasa tidak puas. Ia tahu bahwa banyak zat memuai jika dipanaskan, jadi ia menggunakan minyak dan mengukur perubahan volumenya pada titik-titik rujukan suhunya. Ia menemukan bahwa minyak itu memuai 7,25% dari suhu salju meleleh sampai suhu air mendidih. Karena itu ia menempatkan “derajat panas ke-0° pada salju meleleh dan “derajat panas ke-33° pada air mendidih. Ia menyebut alatnya termometer.
f.SkalaDelisle
Skala suhu yang dinamai menurut astronom Perancis Joseph-Nicolas Delisle (1688–1768). Ia menciptakan satuan ini pada 1732. Skala ini mirip skala Réaumur. membuat sebuah termometer pada 1732 yang menggunakan raksa sebagai cairan ukurnya. Ia menetapkan skala temperaturnya dengan titik beku air sebagai 0 derajat dan titik didih air sebagai 100 derajat. Pada 1738, Josias Weitbrecht (1702–1747) mengkalibrasi ulang termometer Delisle sehingga 0 derajat adalah titik beku air dan 150 derajat adalah titik didih air.
SkalaRomer
Skala suhu yang tidak digunakan lagi, dinamai menurut astronom Denmark Ole Christensen Rømer yang mengusulkannya pada 1701.
Dalam skala ini, nol adalah titik beku brine dan titik didih air adalah 60 derajat. Rømer kemudian mengamati bahwa titik beku air adalah 7,5 derajat, dan ini juga diambil sebagai titik rujukan ketiga. Jadi satuan skala ini, satu derajat Rømer, adalah 40/21 kelvin (atau derajat Celsius). Lambang satuan ini biasanya °R, namun untuk menghindari kerancuan dengan skala Rankine digunakan °Rø
Skala suhu yang dinamai menurut astronom Perancis Joseph-Nicolas Delisle (1688–1768). Ia menciptakan satuan ini pada 1732. Skala ini mirip skala Réaumur. membuat sebuah termometer pada 1732 yang menggunakan raksa sebagai cairan ukurnya. Ia menetapkan skala temperaturnya dengan titik beku air sebagai 0 derajat dan titik didih air sebagai 100 derajat. Pada 1738, Josias Weitbrecht (1702–1747) mengkalibrasi ulang termometer Delisle sehingga 0 derajat adalah titik beku air dan 150 derajat adalah titik didih air.
SkalaRomer
Skala suhu yang tidak digunakan lagi, dinamai menurut astronom Denmark Ole Christensen Rømer yang mengusulkannya pada 1701.
Dalam skala ini, nol adalah titik beku brine dan titik didih air adalah 60 derajat. Rømer kemudian mengamati bahwa titik beku air adalah 7,5 derajat, dan ini juga diambil sebagai titik rujukan ketiga. Jadi satuan skala ini, satu derajat Rømer, adalah 40/21 kelvin (atau derajat Celsius). Lambang satuan ini biasanya °R, namun untuk menghindari kerancuan dengan skala Rankine digunakan °Rø
g.SkalaRankine
Skala suhu termodinamis yang dinamai menurut insinyur Skotlandia William John Macquorn Rankine, yang mengusulkannya pada 1859. Lambangnya adalah °R (atau °Ra untuk membedakannya dari Rømer dan Réaumur). Seperti skala Kelvin, titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut, tapi satu derajat Rankine didefinisikan sama dengan satu derajat Fahrenheit.
Skala suhu termodinamis yang dinamai menurut insinyur Skotlandia William John Macquorn Rankine, yang mengusulkannya pada 1859. Lambangnya adalah °R (atau °Ra untuk membedakannya dari Rømer dan Réaumur). Seperti skala Kelvin, titik nol pada skala Rankine adalah nol absolut, tapi satu derajat Rankine didefinisikan sama dengan satu derajat Fahrenheit.
Konversi
Masing-Masing
Skala Termometer
Untuk mencari nilai suatu skala dari skala yang lain perlu adanya suatu konversi yang sudah ada aturannya. Semua konversi memiliki aturan dan nilai yang akan sama dengan nilai skala yang belum dikonversikan ke skala lainnya. Selain itu kita juga mengetahui perbandingan antar skala. Sebagai berikut :
Untuk mencari nilai suatu skala dari skala yang lain perlu adanya suatu konversi yang sudah ada aturannya. Semua konversi memiliki aturan dan nilai yang akan sama dengan nilai skala yang belum dikonversikan ke skala lainnya. Selain itu kita juga mengetahui perbandingan antar skala. Sebagai berikut :
1. Skala
Celcius : titik lebur = 0°C dan titik didih = 100°C
2. Skala Reamur : titik lebur = 0°R dan titik didih = 80°R
3. Skala Fahrenheit : titik lebur = 32°F dan titik didih = 212°F
4. Skala Kelvin : titik lebur = 273 K dan titik didih = 373 K
Berikut ini pengkonversian dari skala yang satu keskala yang lainnya.
Untuk konversi dari nilai skala Celcius
T℃=4/5 T°R
T℃=9/5 T+32℉
Untuk konversi tersebut bahwa dari skala reamur dan skala fahrenheit bisa kita konversikan ke skala Celcius, maka nilainya akan sama dengan nilai di skala Celcius.
Untuk konversi dari nilai skala Reamur
T°R=5/4 T℃
T°R=9/4 T+32℉
Untuk konversi tersebut terlihat bahwa dari skala Celcius dan skala Fahrenheit dapat dikonversikan ke skala Reamur, maka akan sama nilainya dengan skala Reamur.
Untuk konversi dari nilai skala Fahrenheit
T℉=5/9 (T-32)℃
T℉=4/9 (T-32)°R
Untuk konversi tesebut terlihat bahwa dari skala Celcis dan Reamur dapat dikonversikan ke skala Fahrenheit, maka nilainya akan sama dengan nilai skala pada Fahrenheit.
Untuk konversi dari nilai skala Celcius ke skala Kelvin
T℃=T+273K
Untuk konversi tersebut, dari skala Celcius dapat kita ubah ke skala Kelvin yang merupakan menjadi skala dan Satuan Internasional yaitu dengan cara menambahkan 273 (+273), maka akan sama dengan nilai pada skala Kelvin. Begitu juga sebaliknya, dari skala Kelvin ke skala Celcius dengan cara mengurangi 273 (-273), maka akan sama nilainya dengan skala Celcius. Untuk skala Reamur dan Fahrenheit jika dikonversikan ke skala Kelvin, bisa juga secara langsung. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat perbandingan antara skala termometer.
Berikut ini kami tampilkan table-tabel konversi masing-masing skala thermometer :
Skala yang diinginkan Formula
Celsius °C = − 273,15
Fahrenheit °F = K × 1,8 − 459,67
Rankine °Ra = K × 1,8
Delisle °De = (373,15 − K) × 1,5
Newton °N = (K − 273,15) × 33/100
Réaumur °Ré = ( K − 273,15) × 0,8
Rømer °Rø = (K − 273,15) × 21/40 + 7,5
2. Skala Reamur : titik lebur = 0°R dan titik didih = 80°R
3. Skala Fahrenheit : titik lebur = 32°F dan titik didih = 212°F
4. Skala Kelvin : titik lebur = 273 K dan titik didih = 373 K
Berikut ini pengkonversian dari skala yang satu keskala yang lainnya.
Untuk konversi dari nilai skala Celcius
T℃=4/5 T°R
T℃=9/5 T+32℉
Untuk konversi tersebut bahwa dari skala reamur dan skala fahrenheit bisa kita konversikan ke skala Celcius, maka nilainya akan sama dengan nilai di skala Celcius.
Untuk konversi dari nilai skala Reamur
T°R=5/4 T℃
T°R=9/4 T+32℉
Untuk konversi tersebut terlihat bahwa dari skala Celcius dan skala Fahrenheit dapat dikonversikan ke skala Reamur, maka akan sama nilainya dengan skala Reamur.
Untuk konversi dari nilai skala Fahrenheit
T℉=5/9 (T-32)℃
T℉=4/9 (T-32)°R
Untuk konversi tesebut terlihat bahwa dari skala Celcis dan Reamur dapat dikonversikan ke skala Fahrenheit, maka nilainya akan sama dengan nilai skala pada Fahrenheit.
Untuk konversi dari nilai skala Celcius ke skala Kelvin
T℃=T+273K
Untuk konversi tersebut, dari skala Celcius dapat kita ubah ke skala Kelvin yang merupakan menjadi skala dan Satuan Internasional yaitu dengan cara menambahkan 273 (+273), maka akan sama dengan nilai pada skala Kelvin. Begitu juga sebaliknya, dari skala Kelvin ke skala Celcius dengan cara mengurangi 273 (-273), maka akan sama nilainya dengan skala Celcius. Untuk skala Reamur dan Fahrenheit jika dikonversikan ke skala Kelvin, bisa juga secara langsung. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melihat perbandingan antara skala termometer.
Berikut ini kami tampilkan table-tabel konversi masing-masing skala thermometer :
Skala yang diinginkan Formula
Celsius °C = − 273,15
Fahrenheit °F = K × 1,8 − 459,67
Rankine °Ra = K × 1,8
Delisle °De = (373,15 − K) × 1,5
Newton °N = (K − 273,15) × 33/100
Réaumur °Ré = ( K − 273,15) × 0,8
Rømer °Rø = (K − 273,15) × 21/40 + 7,5
Rumus
konversi suhu dari Celsius ke kelvin, Fahrenheit,
Reamur,Rankine,Delisle,Newton, Rømer.
Skala yang diinginkan Formula
Kelvin K = °C + 273,15
Fahrenheit °F = °C × 1,8 + 32
Rankine °Ra = °C × 1,8 + 491,67
Delisle °De = (100 − °C) × 1,5
Newton °N = °C × 33/100
Réaumur °Ré = °C × 0,8
Rømer °Rø = °C × 21/40 + 7,5
Skala yang diinginkan Formula
Kelvin K = °C + 273,15
Fahrenheit °F = °C × 1,8 + 32
Rankine °Ra = °C × 1,8 + 491,67
Delisle °De = (100 − °C) × 1,5
Newton °N = °C × 33/100
Réaumur °Ré = °C × 0,8
Rømer °Rø = °C × 21/40 + 7,5
Dari
Fahrenheit
Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Celsius,Kelvin, Reamur,Rankine, Delisle,Newton, Rømer
Skala yang dinginkan Formula
Kelvin K =(°F + 459,67)1,8
Celsius °C = (°F − 32)/1,8
Rankine °Ra = °F + 459,67
Delisle °De = (212 − °F) × 5/6
Newton °N = (°F − 32) × 11/60
Réaumur °Ré = (°F − 32) / 2,25
Rømer °Rø = (°F − 32) × 7/24 + 7,5
Rumus konversi suhu dari Fahrenheit ke Celsius,Kelvin, Reamur,Rankine, Delisle,Newton, Rømer
Skala yang dinginkan Formula
Kelvin K =(°F + 459,67)1,8
Celsius °C = (°F − 32)/1,8
Rankine °Ra = °F + 459,67
Delisle °De = (212 − °F) × 5/6
Newton °N = (°F − 32) × 11/60
Réaumur °Ré = (°F − 32) / 2,25
Rømer °Rø = (°F − 32) × 7/24 + 7,5
Dari
Rankine
Rumus konversi suhu dari Rankine ke Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Reamur,, Delisle,Newton, Rømer
Skala yang diinginkan Formula
Kelvin K = °Ra / 1,8
Celsius °C = °Ra / 1,8+273,15
Fahrenheit°F =°Ra–459,67
Delisle°De =(671,67−°Ra)×5/6
Newton°N =(°Ra−491,67)×11/60
Réaumur°Ré =(°Ra/1,8+273,15)×0,8
Rømer °Rø = (°Ra − 491,67) × 7/24 + 7,5
Rumus konversi suhu dari Rankine ke Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Reamur,, Delisle,Newton, Rømer
Skala yang diinginkan Formula
Kelvin K = °Ra / 1,8
Celsius °C = °Ra / 1,8+273,15
Fahrenheit°F =°Ra–459,67
Delisle°De =(671,67−°Ra)×5/6
Newton°N =(°Ra−491,67)×11/60
Réaumur°Ré =(°Ra/1,8+273,15)×0,8
Rømer °Rø = (°Ra − 491,67) × 7/24 + 7,5
DariDelisle
Rumus konversi suhu dari Delisle ke Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Reamur,Newton, Rømer
Skala yang diinginkan Formula
KelvinK =33,15−°De×2/3
Celsius°C =100−°De×2/3
Fahrenheit°F =212−°De×1,2
Rankine°Ra =671,67−°De×1,2
Newton°N =33−° De×0,22
Réaumur°Ré =80−°De×8/15
Rømer °Rø = 60 − °De × 0,35
Rumus konversi suhu dari Delisle ke Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Reamur,Newton, Rømer
Skala yang diinginkan Formula
KelvinK =33,15−°De×2/3
Celsius°C =100−°De×2/3
Fahrenheit°F =212−°De×1,2
Rankine°Ra =671,67−°De×1,2
Newton°N =33−° De×0,22
Réaumur°Ré =80−°De×8/15
Rømer °Rø = 60 − °De × 0,35
Dari Newton
Rumus konversi suhu dari Newton ke Delisle, Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Reamur, Rømer
Skalayang diinginkan Formula
KelvinK =°N×100/33+273,15
Celsius°C =°N×100/33
Fahrenheit°F =°Nx60/11+32
Rankine°Ra =°N×60/11+491,67
Delisle°De =(33−°N)×50/11
Réaumur°Ré =°N×80/33
Rømer °Rø = °N × 35/22 + 7,5
Rumus konversi suhu dari Newton ke Delisle, Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Reamur, Rømer
Skalayang diinginkan Formula
KelvinK =°N×100/33+273,15
Celsius°C =°N×100/33
Fahrenheit°F =°Nx60/11+32
Rankine°Ra =°N×60/11+491,67
Delisle°De =(33−°N)×50/11
Réaumur°Ré =°N×80/33
Rømer °Rø = °N × 35/22 + 7,5
Dari
Réaumur
Rumus konversi suhu dari Reamur ke Newton,Delisle, Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Rømer
Skala yang diinginkan Formula
KelvinK =°Ré/0,8+273,15
Celsius°C =°Ré/0,8
Fahrenheit°F =°Ré×2,25+32
Rankine°Ra =°Ré×2,25+491,67
Delisle°De =(80−°Ré)×1,875
Newton°N =°Ré×33/80
Rømer °Rø = °Ré × 21/32 + 7,5
Rumus konversi suhu dari Reamur ke Newton,Delisle, Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin, Rømer
Skala yang diinginkan Formula
KelvinK =°Ré/0,8+273,15
Celsius°C =°Ré/0,8
Fahrenheit°F =°Ré×2,25+32
Rankine°Ra =°Ré×2,25+491,67
Delisle°De =(80−°Ré)×1,875
Newton°N =°Ré×33/80
Rømer °Rø = °Ré × 21/32 + 7,5
Dari Rømer
Rumus konversi suhu dari Rømer ke Reamur, Newton,Delisle, Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin,
Rumus konversi suhu dari Rømer ke Reamur, Newton,Delisle, Rankine, Fahrenheit, Celsius,Kelvin,
Skala yang diinginkan Formula
Kelvin K =(°Rø − 7,5) × 40/21 + 273.15
Kelvin K =(°Rø − 7,5) × 40/21 + 273.15
Celsius°C =(°Rø−7,5)×40/21
Fahrenheit°F =(°Rø−7,5)×24/7+32
Rankine°Ra =(°Rø−7,5)×24/7+491,67
Delisle°De =(60−°Rø)×20/7
Newton°N =(°Rø−7,5)×22/35
Réaumur °Ré = (°Rø − 7,5) × 32/21
Fahrenheit°F =(°Rø−7,5)×24/7+32
Rankine°Ra =(°Rø−7,5)×24/7+491,67
Delisle°De =(60−°Rø)×20/7
Newton°N =(°Rø−7,5)×22/35
Réaumur °Ré = (°Rø − 7,5) × 32/21
2.4
Mesin pendingin dan pompa panas carnot
a.Mesin pendingin(Refrigerator)
mesin dingin pada dasarnya merupakan
mesin panas yang bekerja terbalik,yaitu usaha diberikan pada refrigeratoruntuk
menyerap kalor dari reservoir dingin dan membuangnya ke reservoir panas
.Misalnya pendingin ruanagan (AC) serta kulkas .
Kalor diserap dari suhu rendah T2 dan kemudian di
berikan pada suhu tinggi T1.Secara matematis di tulis :
Q1 = Q2
+ W
Hasil bagi antara
kalor yang masuk dengan usaha (w)di namakan daya guna yang di beri simbol KP . Makin tinggi
nilai KP makin baik kerja mesin tersebut.
KP
=
Untuk gas ideal berlaku :
KP
=
=
=
Keterangan :
KP
=Koefisien daya guna
Q1
= kalor yang diberi suhu tinggi (J)
Q2
= kalor yang diserap suhu rendah (J)
W
=Usaha (J)
T1
=suhu reservoir tinngi (K)
T2
=suhu reservoir rendah (K)
BAB 111
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut
:
1. Proses reversibel didefinisikan sebagai sebuah
proses yang dapat dibalik tanpa meningggal jejak pada lingkungan. Atau dengan
kata lain, sebuah proses yang jika dibalik akan melalui lintasan yang sama.Sedangkan
proses irreversibel adalah proses yang tidak dapat dibalik arahnya .
2. Siklus adalah suatu rangkaian sedemikian rupa
sehingga akhirnya kembali pada keadaan semula.
3.
siklus carnot adalah sebuah siklus yang pertama kali dikemukakan oleh Sadi
Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis.
4. skala yang digunakan sebagai satuan dan ukuran yang digunakan
termometer dalam mengukur suhu antara lain adalah : Celcius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin,
Rankine, Delisle, Newton, dan Rømer .
5. mesin dingin pada merupakan mesin panas yang bekerja
terbalik,yaitu usaha diberikan pada refrigeratoruntuk menyerap kalor dari
reservoir dingin dan membuangnya ke reservoir panas.
3.2 saran
Isi makalah tersebut
memang jauh dari kesempurnaan dan yang diharapkan serta kekurangan baik dari
isi maupun segi tulisan dan penyusunannya, namun makalah tersebut dapat
dijadikan sebuah referensi tentang skala
termodinamika fisika mengenai skala-skala yang digunakan oleh termometer. Semoga
isi makalah tersebut dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Diktat
termodinamika Dasar. Oleh : Ir. Sudjito, PhD. , Ir. Saifuddin Baedoewie, Agung
Sugeng W., ST., MT.
Legiyon
stephanus,2007.fisika sma.PT Grasindo:jakarta.
Giancoli, D.
C.1997.Fisika .erlangga :jakarta
Nurachmadani
setya,2007.fisika sma.gumunggung surakarta.
http://siklus
_carrnot fisika.php.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar